Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Jenis-jenis Pemanis Buatan yang Berbahaya

Berbagai merek makanan dan minuman kini telah menjamur alias sangat banyak. Dari banyaknya produk tersebut tentunya ada zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa dari produk tersebut. Salah satu zat aditif di antaranya adalah zat pemanis makanan.

Secara umum, zat pemanis pada makanan ada 2 garis besar, yaitu zat pemanis alami dan zat pemanis buatan. Tentunya untuk bahan pemanis alami mayoritas aman dikonsumsi dan tidak dilarang oleh pemerintah. Akan tetapi, untuk bahan pemanis buatan ada beberapa yang berbahaya bagi kesehatan, ada yang dilarang dan ada yang belum/tidak dilarang. Meskipun juga, pemanis buatan yang aman pun lebih banyak jumlahnya.

Terkait zat aditif pemanis yang berbahaya, entah itu dilarang atau tidak oleh pemerintah sebetulnya bisa kita akses dari banyak sumber. Info tersebut ada di buku IPA / science SMP, buku-buku kesehatan, majalah kesehatan, website dan blog di internet, dan juga artikel di blog ini. :) 

Baiklah, berikut ini beberapa jenis pemanis buatan yang berbahaya, terutama jika di atas ambang batas, ada yang sedikit, ada yang banyak. Beberapa informasi ini kami sadur dari berbagai sumber, baik offline atau pun online. Berikut ini daftar dan penjelasannya, selamat menyimak :)

1. Kalium Asesulfam (Potasium asesulfam)

Zat yang bisa disebut Ace-K ini bisa ditemukan pada produk permen, permen rendah kalori, makanan yang dipanggang, dan frozen food jenis makanan penutup. Penggunaan yang berlebihan kalium asesulfam bisa menyebabkan kanker, gangguan mental, dan gangguan memori, meskipun efek-efek ini masih menjadi perdebatan.

2. Natrium siklamat

Natrium siklamat atau yang bisa disebut "siklamat" sudah dilarang terutama di Amerika Serikat. Natrium siklamat dilarang karena bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker.

3. Aspartam

Aspartam dapat ditemukan pada produk makanan es krim, minuman soda, yoghurt, dan permen. Berdasarkan penelitian, aspartam disinyalir dapat mengganggu kesehatan pinggang. Selain itu, aspartam juga disinyalir dapat menurunkan kadar HDL darah. HDL atau kolesterol baik padahal diperlukan tubuh untuk kesehatan jantung.

4. Sukralosa

Sukralosa biasa digunakan pada splenda untuk mengganti gula pada minuman teh atau kopi. Sukralosa yang berlebihan bisa memicu kurangnya keseimbangan bakteri baik pada usus.

5. Sakarin

Sakarin biasa ditemui di minuman ringan dan permen rendah kalori. Bisa juga terdapat pada permen karet dan produk makanan penutup. Berdasarkan hasil penelitian, mengkonsumsi sakarin dapat menyebabkan gangguan pada usus, yang mana ia akan mengurangi jumlah bakteri baik dalam usus manusia.

6. Xylitol

Xylitol dapat ditemukan pada produk permen karet, mint, dan pasta gigi. Kadar xylitol pada dosis tinggi bisa menimbulkan efek pencahar, yaitu memicu gangguan pencernaan seperti diare dan sakit perut.

7. Dulsin

Dulsin memiliki nama lain yaitu sucrol dan valzin. Dulsin telah dilarang penggunaannya. Alasan pelarangan dulsin adalah karena dulsin bisa memicu kanker (bersifat karsinogenik).

Sumber image: internet

Zat-zat pemanis buatan yang kami sebutkan di atas bisa dideteksi pada bungkus produk terutama bagian komposisi, entah itu komposisi makanan ataupun komposisi produk lainnya. Ada baiknya kita berhati-hati dengan zat-zat tersebut. Akan tetapi, bukan berarti membuat kita ketakutan makan dan minum dari produk kemasan. Bijaklah dalam mengkonsumsi produk, terutama jangan berlebihan dan menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat yang mudah dan sederhana adalah dengan mengkonsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang serta rajin berolahraga.

Keep healthy, dan semoga bermanfaat.

Baca juga: Perbedaan metamorfosis dan metagenesis pada hewan

1 komentar untuk "Mengenal Jenis-jenis Pemanis Buatan yang Berbahaya"